Metrotvnews.com, Jepara: Sepekan terakhir, warga di
sejumlah desa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, meninggalkan rumah di
malam hari. Gara-garanya, warga mendengar informasi kalau polisi bakal
mendatangi rumah warga yang memiliki kendaraan bermotor bermasalah.
Keresahan itu melanda warga Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit; dan Desa Pancur, Kecamatan Mayong. Biasanya, warga meninggalkan rumah pada jam-jam tertentu di malam hari. Mereka takut polisi merangsek ke rumah mereka.
Kepala Desa Raguklampitan, Maskan, menyampaikan, warga yang merasa sepeda motornya bermasalah, seperti belum membayar pajak atau tak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan, memilih untuk tidak di rumah.
“Mulai jam sembilan malam sampai tengah malam, warga memilih tidak di rumah, nongkrong di jalan atau ke rumah saudara. Itu karena adanya isu razia itu,” tutur Maskan, Kamis (28/4/2016).
Ali Muzaki, warga Desa Pancur, Kecamatan Mayong, mengaku, setiap kali pulang ke rumah malam hari merasa was-was. Itu karena adanya kabar razia motor bermasalah ke rumah-rumah warga di desanya.
“Kalau mau pulang mampir ke rumah saudara dulu. Nanti kalau sudah malam, sekiranya sudah tidak ada razia, baru pulang ke rumah,” kata Ali.
Namun, Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Suwasono menampik kabar tersebut. Dia menyatakan, Polres Jepara dan jajarannya sejak sepekan terakhir tidak menggelar razia sepeda motor malam hari ke rumah-rumah warga.
“Itu hanya isu. Baik Polres maupun Polsek tidak ada kegiatan razia sepeda motor dengan mendatangi rumah-rumah warga,” ujar Suwasono.
Suwasono menambahkan, sebelumnya isu serupa juga beredar di Kecamatan Donorojo dan Kecamatan Keling. Isu razia polisi ke rumah-rumah warga pada malam hari itu beredar di tengah-tengah masyarakat dari cerita berantai mulut ke mulut. Serta jejaring sosial seperti Facebook.
Keresahan itu melanda warga Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit; dan Desa Pancur, Kecamatan Mayong. Biasanya, warga meninggalkan rumah pada jam-jam tertentu di malam hari. Mereka takut polisi merangsek ke rumah mereka.
Kepala Desa Raguklampitan, Maskan, menyampaikan, warga yang merasa sepeda motornya bermasalah, seperti belum membayar pajak atau tak dilengkapi dengan surat-surat kendaraan, memilih untuk tidak di rumah.
“Mulai jam sembilan malam sampai tengah malam, warga memilih tidak di rumah, nongkrong di jalan atau ke rumah saudara. Itu karena adanya isu razia itu,” tutur Maskan, Kamis (28/4/2016).
Ali Muzaki, warga Desa Pancur, Kecamatan Mayong, mengaku, setiap kali pulang ke rumah malam hari merasa was-was. Itu karena adanya kabar razia motor bermasalah ke rumah-rumah warga di desanya.
“Kalau mau pulang mampir ke rumah saudara dulu. Nanti kalau sudah malam, sekiranya sudah tidak ada razia, baru pulang ke rumah,” kata Ali.
Namun, Kasat Reskrim Polres Jepara, AKP Suwasono menampik kabar tersebut. Dia menyatakan, Polres Jepara dan jajarannya sejak sepekan terakhir tidak menggelar razia sepeda motor malam hari ke rumah-rumah warga.
“Itu hanya isu. Baik Polres maupun Polsek tidak ada kegiatan razia sepeda motor dengan mendatangi rumah-rumah warga,” ujar Suwasono.
Suwasono menambahkan, sebelumnya isu serupa juga beredar di Kecamatan Donorojo dan Kecamatan Keling. Isu razia polisi ke rumah-rumah warga pada malam hari itu beredar di tengah-tengah masyarakat dari cerita berantai mulut ke mulut. Serta jejaring sosial seperti Facebook.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar